Pada tanggal 17 April 2014 pukul 13.00 WIB di ruang 1.6
Gedung A. Udah lama sih, hampir 2 bulan. tapi kalo ga dishare sayang banget kan, kelakuan konyol gue sama ita lumayan bisa bikin senyum. senyum ibadah, membuat senyum juga ibadah.. selamat membaca :)
Di Mata kuliah Hukum Ketenagakerjaan dan dosennya ga ada, 2
orang mahasiswi gila saling menulis surat, namanya FEBY dan ITA.
Pelaku:
-Saya
: Feby
-Ibu mertua/Ibu yang cantik :
Ita
Serang, 17 April 2014
Yang terhormat,
Kepada bapak/ibu calon mertua
yang saya cintai beserta anaknya yang saya kagumi. Dengan perantara surat ini,
saya ingin calon mertua merestui hubungan kami. Karena jika tidak, maka kalian
tau sendiri akibatnya.
Dengan cinta
SAYA
Serang, 18 April 2014
Yang terkasih,
Membalas surat adik tertanggal 17
April 2014, ibu paham bahwa adik mencintai anak ibu. Namun untuk saat ini ibu
tidak dapat merestui hubungan adik. Mohon kiranya adik mengerti dengan
keputusan ibu saat ini
Ibu
Yang Cantik
Serang, 19 April 2014
Yang tercinta,
Ibu yang cantik dan yang telah
menolak untuk merestui saya. Kenapa ibu menolak saya? Saya kurang apa? Jawab
bu! Jawab!
Dengan sedih :(
SAYA
Serang, 20 April 2014
Adik yang manis ini bukan masalah
adik kurang apa. Ibu tau adik cantik, baik, lemah lembut, dan idaman para
lelaki. Namun maaf de, ibu ga bisa merestui hubungan adik dengan anak ibu.
Dengan berat badan eh
Salah maksudnya berat
hati
Ibu
Yang Cantik
Serang, 21 April 2014
Selamat hari kartini bu,
Kenapa ibu tidak merestui saya?
Apa alasannya bu? Saya kecewa dengan penolakan ibu yang tanpa alasan yang
pasti. Ibu tai kan? Eh tau kan? Kalo digantungkan dengan alasan yang tak pasti
itu ga enak bu. Ga enak!!
Dengan kenangan
Masa lalu bersamanya
SAYA
Serang, 22 April 2014
Dik, harusnya adik lebih mengerti
dengan keputusan dari ibu. Ibu tau adik mencintai anak ibu, mungkin sangat
sangat mencintainya. Tetapi adik belum pantas untuk disandingkan dengan anak
ibu. Karena saat ini anak ibu sedang konsentrasi untuk skripsi.
Hahaha
Ibu
Yang Cantik
Serang, 23 April 2014
Ibu mertua (maaf saya anggap ibu
mertua, dan dia (anak ibu) bapak dari anak-anak saya), saya tidak sepakat
dengan alasan ibu yang tidak merestui saya dengan alasan anak ibu sedang
konsentrasi untuk skripsi. Ibu, kami itu bagaikan bintang dan rembulan yang
selalu bersanding di gelapnya malam. Mohon kepada ibu untuk membuka mata dan
jangan menolak menantu yang sempurna ini.
Dengan Galau :’(
SAYA
Serang, 24 April 2014
*muka sedih #langsung pingsan: (
Adik yang tercinta, ibu bingung
harus membalas surat ini dengan kalimat apa. Mungkin ibu terlalu protective dan
kurang peka mengenai perasaan anak ibu dan adik. Sebentar ya, ibu mau tanya
dulu ke bapak.
Salam Super
Ibu
Yang Cantik
Serang, 25 April 2014
Salam mooters!!....
Iya bu, saya akan menunggu
keputusan bapak/ibu mertua. Tapi saya sangat mengharapkan ibu dan bapak
merestui hubungan saya dan anak ibu. Karena kalo ibu ga merestui hubungan saya
dan anak ibu, maka ibu harus merestui saya dengan Suami ibu.
Terimakasih
Hormat Saya
SAYA
SERANG, 26 April 2014
Salam kekejaman
Wah adik itu ide yang sangat
bagus !!! ya kalo mau sama suami saya, sok diambil aja. Masih banyak kok di
pasar. Adik ini sebenarnya menyukai anak saya atau suami saya HAH? OK fix saya
mundur.... mundur..... mundur..........
Mulai Sedeng
Ibu
Yang Cantik
Serang, 27 April 2014
Ibu mertua yang baik hati dan
merelakan suaminya untuk saya, dengan perantara surat ini saya menjelaskan jika
pada akhirnya saya tdk memilih suami ibu atau anak ibu. Karna saya tdk ingin
punya mertua sedeng. Plis bu ikhlasin saya dengan yang lain, saya tidak mau
dengan anak ibu TITIK
Sudah lupakan saja kisah kita
yang tlah lalu : (
Aku dengan kenangan
SAYA
1 BULAN KEMUDIAN
Serang, 27 Mei 2014
Mengingat surat adik sebulan yang
lalu, maaf ibu baru ngebales surat adik. Adik bilang ingin melupakan anak ibu, namun kenapa
akhir-akhir ini anak saya lebih semangat kuliahnya dan bulan depan mau wisuda,
supeeeerrr !!!
Apakah anak ibu mendapat
dorongan/motivasi dari adik?
Ibu dan bapak yang
bersatu lagi
Ibu
Yang Cantik
Serang, 28 Mei 2014
Sudahlah bu, yang lalu biarlah
berlalu. Saya sudah tidak sanggup. Terima kasih untuk ibu yang telah
bersedia membalas surat dari Selena
Gomez ini.
SEKIAN DAN TERIMA NASI
BUNGKUS!!
SAYA
