THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Saturday 16 May 2015

It's My Story, so What's Yours? 2

‪#‎WTN_Event_1‬

kebutuhan keluarganya.

*****

“Kembali lagi tanah air kita dikejutkan berita tentang pembunuhan dan pencurian organ dalam manusia. Menurut analisa polisi motifnya masih sama yakni kebutuhan finansial. Beberapa orang telah diringkus aparat kepolisian, namun mereka masih membungkam untuk memberitahu siapa pelaku lain yang terlibat dalam kasus ini. Polisi masih menyelidiki pelaku yang masih belum diketahui identitasnya.” Hans menonton berita sore di rumahnya. Dia mulai takut jika aksinya diketahui oleh polisi. Ancaman hukuman mati bisa didapatnya dan keluarganya akan menderita karna selama ini Hans yang menjadi tulang punggung. Tapi selain itu ada alasan lain yang membuat dia sulit keluar dari pekerjaan ini. Dia sangat bernafsu melihat wajah yang terbujur kaku dan tidak bernyawa dan membayangkan bisa bercinta dengannya. Hanya untuk kepuasan nafsu semata, bukan kepuasaan batin dan cinta.
“Kau sudah lihat berita itu?” Mein membanting pintu dan langsung duduk di sofa di tempat Hans berada. Hans terkejut tapi dia tak mengeluarkan sepatah kata pun. “Aku sudah bilang padamu, tak seharusnya kamu berada dalam pekerjaan itu Hans. Kamu terlihat seperti monster.”
Hans kaget mendengar ucapan kekasihnya. Dia menatap gadis itu dalam-dalam. Namun dia sadar ya memang tak seharusnya dia berada di dalam pekerjaan mengerikan itu. Tiba-tiba telponnya berdering, “ya hallo.”
“Hei Hans, malam ini kita beraksi.” Ujar seorang di seberang telpon.
“Are you crazy? Kita hampir ketahuan. Kau mau kita berdua mati?”
“oh come on. Ini sekarang tugasmu. Temukan mangsa kita dan kita habisi dia. Jangan sampai ketahuan polisi. Aku tak mau tertangkap. Aku jemput kamu di rumahmu” Orang yang tak lain adalah Ferry langsung menutup telponnya. Hans berfikir siapa yang menjadi korban selanjutnya. Bahkan dia tidak punya waktu untuk keluar dan menandai korban yang akan di ambil organnya. Mungkin yang paling mudah adalah orang sekarat, tapi mana mungkin orang sekarat berkeliaran malam-malam di jalan.

*****

“Hei, siapa dia?” Ferry masuk ke dalam rumah Hans dan mendapati Mein ada disitu. Matanya tak berhenti menatap Mein dengan tatapan beringasnya. Mein merinding dengan mata Ferry yang layaknya serigala ingin menerkam. “Aku mau dia!” Ferry membisikkan kalimat itu sangat pelan di telinga Hans.
Hans bergidik ngeri. Dia tidak menyangka jika kekasihnya menjadi target selanjutnya. “Kau tidak mau kan kita tertangkap polisi? Cari korban yang mudah saja, yang sudah masuk ke jeratnya” Ferry mengeluarkan seringainya. “Bukankah kau bernafsu melihat mayat? Lihatlah betapa cantiknya dia jika dia terbujur tanya nyawa.”
Hans merasa dirinya dirangsang oleh kata-kata Ferry. “Ya, aku sangat ingin mengecup bibirnya dan menikmatinya. Selama ini aku hanya bisa membayangkan saja, karna dia menolak setiap kuajak. Mungkin karena pengaruh agamanya yang kuat. Oh Mein, tubuhmuuuu..” Batin Hans.
Hans pergi ke dapur dan meninggalkan Mein dan Ferry di ruang tamu.
“Dan kau berapa umurmu nona manis?” Tanya Ferry sambil mencoba menarik tangan Mein. Mein yang merasa ngeri langsung menuju Hans, sementara Hans sudah memegang pisau yang biasa dia gunakan untuk bekerja.
“Hans apa yang mau kau lakukan?” Mein berjalan mundur menjauhi Hans. Dia masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

0 comments:

Yoolasch

Followers