Jomblo, single,
jombs, atau apapun yang menunjukkan identitas lo yang have no bla bla friend pasti sering lo dengar jadi bahan ledekan.
Apa segitu parahnya identitas itu? Sampe beberapa orang jadi “agresif” demi
identitas “Taken” atau “Sold Out” yang terkadang mereka terlihat seperti barang
obral di dalam keranjang dengan tulisan Disc 70%.
Tapi ga semua seperti itu. Ada kok yang benar-benar serius
ngejalaninya. But, terkadang entah
pengetahuan dari mana kalo jomblo itu dikaitkan dengan istilah ga laku atau ga
ada yang mau. Gue, gue salah satu korban dari keganasan istilah jomblo kekinian
yang hanya dijadikan lelucon oleh mereka yang alay.
What’s wrong being single? Jomblo? Jombs? Or whatever? Ga ada yang salah toh? Toh gue have fun. Mereka yang mementingkan
identitas akan tertawa terbahak-bahak ketika temannya jomblo. Bahkan, ada yang
bilang gue ga laku. Hahaha but i must not
to tell them how many boys want to be my boyfriend. Bahkan ada yang setiap
hari kirim gue sms nanyain udah makan, udah mandi, lagi apa, kenapa muka gue
enak dipandang. Oh shit! Those are just
fuck*ing bullshits ever. Ada juga yang nembak gue, tapi emang dasarnya gue
ga suka dan mereka terlalu agresif, so bye ajalah.
Banyak hal kenapa orang betah jomblo. Jomblo it’s not a destiny. Bukannya kalian juga
memahami bahwa Tuhan sudah mempersiapkan kita pasangan masing-masing, layaknya
hawa yang dipersiapkan untuk adam?
Gue jomblo karena banyak hal. Gue jatuh cinta pada seseorang
dengan waktu yang cukup lama dan ternyata orang itu tak memiliki ketertarikan
sama gue ya udah gue terus dengan perasaan gue ke dia walaupun dia dengan orang
lain. Saat gue ga jatuh cinta dengan siapapun, banyak yang mendekati gue
seperti singa melihat anak rusa, terlalu agresif dan dalam hati gue Cuma bisa
bilang “cukup satu aja Tuhan” dan faktanya itu lebih dari satu.
Gue pernah dekat dengan orang yang umurnya cukup jauh
sekitar 5-8 tahun di atas gue dan mereka memperlihatkan bahwa mereka ingin
pacaran sebentar dan langsung menikah saja. Hello gue masih muda, masih mau
menggapai mimpi. Dan lo ajak gue untuk cepat-cepat jadi ibu rumah tangga dan
ngurus suami. Talk to my hand. Gue
belum cukup dewasa untuk ini. Not for now, tapi masa itu akan datang dan saat
itu datang gue udah siap.
Ada juga anak kemaren sore, umurnya seumuran adek gue dan
dia nembak gue 2 kali. Bahkan teman sekelas adek gue pun coba buat deketin gue.
What the hell’s goin on?
Gue ga pamer berapa banyak yang deketin gue di dalam tulisan
gue kali ini. Mungkin gue ga terlalu ambil pusing, tapi coba lihat di luaran
sana yang sering diledekin jomblo. Apa yang ngeledekin tau bagaimana perasaan
mereka diledek jomblo? Mungkin kalo sekedar jomblo itu bukan masalah, tapi kalo
ada embel-embel ga laku dan sebangsanya? Kalian bisa jamin dia baik-baik aja?
Bahkan menurut pemahaman gue, gue pacaran itu untuk menikah.
Kenapa gue masih jomblo, mungkin Tuhan tau bukan saatnya gue punya pacar karena
gue belom siap menikah. Jadi buat kalian yang merasa dirinya udah laku kalian
bangga gitu? Hahaha buat kalian yang merasa udah laku alias SOLD OUT ingat ya, orang yang pacaran itu kemungkinan
besar jadi jomblo dan begitupun sebaliknya. Namanya juga roda kehidupan. BYE
MAKSIMAL !!!
0 comments:
Post a Comment